"Aaallll" Nayra merengek manja ke Alya
"Ada apa sih, datang-datang bikin rusuh aja"
"Rama al, Rama"
"Rama kenapa?" Alya bingung
"Aku ngikutin saran kamu untuk gak hubungin dia dan ngasih dia waktu buat sendiri"
"Terus?"
"Terus, pas aku pulang duluan waktu itu, karena ada janji sama dokter buat kontrol, ehh dia malah jalan sama gebetan baru nya"
"Haaah? Siapa lagi gebetan nya? Bukan kamu doang?"
"Gak tahu, kayaknya banyak deh"
"Yaudah Nay, yang kayak gitu gak usah di ladenin lagi lah."
"Yaa, tapi aku juga yang salah sih. Aku nya ke-baperan, padahal dia cuma mau temenan sama aku"
"Jangan nyalahin perasaan, perasaan suka dan nyaman itu gak bisa tiba-tiba datang tanpa ada pemicu"
"Aku gimana dong Al? Ternyata bukan aku yang dia mau"
"Bukannya udah tahu harus gimana? Mundur lah Nay, ngapain mengharapkan orang yang gak mau sama kamu"
"Tapi aku merasa ada yang aneh gitu sama dia, kenapa ya?"
"Aneh apanya?"
"Udah jelas-jelas nih semua orang tahu dia jalan sama perempuan ini dan antar jemput si perempuan ini, dan jelas-jelas aku juga liat mereka sering ketemu. Tapi, setiap digodain anak-anak yang lain tuh dia gak pernah ngaku. Buat apa gitu menyangkal sesuatu yang semua orang udah tahu kebenarannya?"
"Gak tahu ya, mungkin dia sadar kali kalau kamu suka sama dia, dan dia cuma gak enak aja sama kamu"
"Masa gitu Al? Masa sih dia tahu? Malu dong aku"
"Menurut kamu, dia tahu gak? Dari gerak-geriknya"
"Gak ngertiiii... Mana ngerti aku Al masalah gini-ginian tuh"
"Iyaa sih, dasar si polos yang gak pernah pacaran. Belajar dulu deh sama aku"